OCIVA HATIKU FIBER Sangat efektif membantu mengatasi masalah Obisitas. Gejala Obisitas Umumnya obesitas tahap
awal tidak memiliki gejala yang berdampak pada tubuh. Pengidap tidak menyadari
bahwa berat badannya terus meningkat serta pakaian lama menjadi kekecilan.
Pengidap umumnya baru akan menyadari gejala tersebut setelah kerabat atau lingkungan
sekitarnya mengingatkan dan memberi tahu. Diagnosis obesitas terjadi ketika
indeks massa tubuh (BMI) adalah 30 atau lebih tinggi.
Indeks massa tubuh dihitung dengan membagi berat badan dalam kilogram dengan tinggi badan dalam meter kuadrat. Bagi kebanyakan orang, BMI memberikan perkiraan lemak tubuh yang masuk akal. Sayangnya, BMI tidak secara langsung mengukur kadar lemak dalam tubuh, sehingga beberapa orang, seperti atlet, memiliki BMI dalam kategori obesitas meskipun mereka tidak memiliki kelebihan lemak tubuh.
Penyebab Obesitas terjadi ketika kadar kalori masuk lebih banyak dari yang dibutuhkan oleh tubuh. Hal tersebut menyebabkan energi menjadi berlebihan, sehingga diubah menjadi cadangan dalam bentuk lemak. Selain itu, pengaruh genetik, perilaku dan hormonal pada berat badan juga menjadi salah satu penyebab obesitas.
Kondisi ini juga dapat berhubungan penyebab medis, seperti sindrom Prader-Willi, sindrom Cushing, penyakit dan kondisi lainnya. Meski begitu, gangguan ini amat jarang terjadi. Secara umum, penyebab utama obesitas adalah jarang beraktivitas serta pola makan dan kebiasaan makan yang tidak sehat.
OBISITAS adalah kondisi yang menggambarkan seseorang memiliki badan berlebih, kegemukan dan mengandung banyak lemak pada tubuhnya. Terdapat bermacam cara untuk melakukan klasifikasi terhadap kegemukan, tetapi metode yang paling banyak digunakan adalah menggunakan indeks massa tubuh (IMT). Metode ini dilakukan dengan mengukur perbandingan antara berat badan (kilogram) dan tinggi badan (meter) kuadrat.
Bukan sekadar masalah citra tubuh, obesitas adalah masalah medis yang meningkatkan risiko berbagai penyakit seperti jantung, diabetes, tekanan darah tinggi, dan kanker. Ada banyak alasan mengapa banyak orang yang kesulitan menurunkan berat badan. Sebab, obesitas umumnya hasil dari faktor keturunan, fisiologis dan lingkungan.
Kabar baiknya, penurunan berat badan sekecil apapun mampu memperbaiki atau mencegah masalah kesehatan yang berhubungan dengan obesitas. Diet sehat, peningkatan aktivitas fisik, dan perubahan perilaku dapat membantu seseorang menurunkan berat badan.
RESIKO OBISITAS Sejumlah faktor risiko yang menyebabkan seseorang terkena obesitas adalah genetik, gaya hidup, tidak aktif, diet tidak sehat, masalah medis tertentu.
Berikut sejumlah faktor risiko lainnya:
- Tinggal di lingkungan dengan keterbatasan makanan sehat.
- Depresi terkadang dapat menyebabkan kenaikan berat badan karena beberapa orang mungkin beralih ke makanan untuk melampiaskan emosional.
- Berhenti merokok ternyata juga dapat menyebabkan penambahan berat badan.
- Obat-obatan, seperti steroid atau pil KB, juga dapat meningkatkan risiko kenaikan berat badan.
Orang dengan obesitas lebih berisiko mengembangkan sejumlah masalah kesehatan yang berpotensi serius, termasuk:
- PENYAKIT JANTUNG DAN STROKE. Obesitas cenderung memiliki tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol abnormal, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung dan stroke.
- DIABETES TIPE 2. Kondisi ini dapat mempengaruhi cara tubuh menggunakan insulin untuk mengontrol kadar gula darah. Hal ini meningkatkan risiko resistensi insulin dan diabetes.
- KANKER TERTENTU. Obesitas dapat meningkatkan risiko kanker rahim, leher rahim, endometrium, ovarium, payudara, usus besar, rektum, kerongkongan, hati, kandung empedu, pankreas, ginjal dan prostat.
- MASALAH PENCERNAAN. Pengidap obesitas lebih berisiko mengalami mulas, penyakit kandung empedu dan masalah hati.
- SLEEP APNEA. Orang dengan obesitas rentan mengalami sleep apnea, gangguan yang berpotensi serius di mana pernapasan berulang kali berhenti dan dimulai saat tidur.
- OSTEOARTRITIS. Obesitas meningkatkan tekanan pada sendi yang menahan beban, selain meningkatkan peradangan di dalam tubuh. Faktor-faktor ini dapat menyebabkan komplikasi seperti osteoarthritis.
- GEJALA COVID-19 yang parah. Obesitas meningkatkan risiko mengembangkan gejala parah saat pengidapnya terinfeksi coronavirus (COVID-19).
PENCEGAHAN OBESITAS
Dengan rutin mengkonsumsi
Ociva Hatiku Fiber secara teratur akan membntu mengatasi Obisitas. Selain rutin
konsumsi Ociva Hatiku Fiber lakukakan juga langkah-langkah untuk mencegah
kenaikan berat badan, yaitu dengan olahraga harian, diet sehat, dan komitmen
jangka panjang untuk mengawasi apa yang dimakan dan minum.
Berolahraga secara teratur berupa aktivitas intensitas sedang selama 150 hingga 300 menit seminggu untuk mencegah penambahan berat badan. Kegiatan fisik yang cukup intens termasuk berjalan cepat dan berenang. Ikuti rencana makan sehat, dengan fokus pada makanan rendah kalori, makanan padat nutrisi, seperti buah-buahan, sayur-sayuran dan biji-bijian.
BACA JUGA OCIVA HATIKU FIBER EFEKTIF UNTUK DETOX USUS
Hindari lemak jenuh dan batasi permen dan alkohol. Makan tiga kali sehari dengan camilan terbatas.
Awasi dan pelajari makanan
sehari-hari dan selalu berat badan secara teratur dan konsisten. Proses
menurunkan berat badan tidak mudah dan singkat, serta penerapan pola hidup
sehat juga tidak boleh dijadikan sementara. Hal yang terpenting adalah memiliki
pola pikir bahwa gaya hidup sehat harus dilakukan terus-menerus, bila berat
badan menurun itu adalah bonus dari tubuh yang sehat. Patikan secara rutin konsumsi Ociva Hatiku Fiber



0 Komentar